Kompleks Abraj Al Bait, Antara Menara Tertinggi Dunia
Menara Abraj Al Bait atau Kompleks Abraj Al Bait adalah sebuah kompleks bangunan yang terletak di Kota Mekkah, Arab Saudi. Kompleks bangunan ini dirancang oleh para arkitek dari Dar Al Handasah Architects dan pelaksanaan pembangunannya dilakukan oleh Saudi Binladin Group. Lokasi menara ini berada di seberang jalan Masjidil Haram, salah satu masjid suci umat Islam.
Kompleks Abraj Al Bait dibangun untuk menampung para jemaah Haji yang semakin ramai datang ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Bidang perhotelan di kota ini semakin berkembang seiring dengan jumlah bilangan jemaah haji yang datang setiap tahun. Menara Abraj Al Bait ini juga dirancang untuk mampu menampung sehingga 10.000 orang.
Bangunan yang paling tinggi di kompleks Abraj Al Bait (Hotel Tower) menjadi struktur tertinggi di Arab Saudi dan kedua di dunia selepas Burj Dubai di Dubai, Emiriah Arab Bersatu, (kiraan pada tahun 2011)
Dengan keluasan 1.500.000 m2, bangunan ini merupakan bangunan dengan keluasan lantai yang paling luas didunia pada saat bangunan ini selesai dibangun. Pada Julai 2013, rekod ini pecah setelah New Century Global Centre, bangunan serbaguna di Chengdu, China siap.
Di Hotel Tower, diletakkan sebuah jam (sama seperti jam Big Ben di London) pada setiap sisi dari Hotel Tower. Jam ini memiliki panjang dan lebar 80 meter dan dipasang pada ketinggian 530 meter, sehingga menjadikan jam ini sebagai yang terbesar, sekaligus tertinggi (berdasarkan letaknya) di dunia.
Irfan al-Alawi, pengarah Islamic Heritage Research Foundation di London berkata, pembangunan tersebut sebagai “It is the end of Mekkah“. Sementara Sami Angawy, arkitek Pusat Penelitian Ibadah Haji di Jeddah memandang transformasi yang berlangsung Makkah benar-benar kapitalistik tanpa memahami tapak kesejarahan di sekitarnya.
“Mereka ubah tempat ziarah suci ini menjadi mesin, sebuah kota tanpa identiti, tanpa peninggalan sejarah, tanpa kebudayaan dan tanpa persekitaran semulajadi, bahkan mereka memusnahkan gunung dan bukit,” ujar Angawy.
Pembangunan Abraj al Bait ini juga menimbulkan ketegangan antara pemerintah Arab Saudi dan Turki kerana Benteng Ajyad yang dibangun oleh kerajaan Turki Uthmaniyah pada tahun 1780 M dirobohkan. Benteng ini dibina untuk melindungi Ka’bah dari serangan pihak luar. Benteng yang sangat bersejarah ini dihancurkan dan diganti dengan sebuah kompleks kedua tertinggi dunia dengan lambang simbolik kemenangan iblis atas Allah di puncaknya. Benarkah demikian?
Di atas jarum jam The Royal Clock Abraj Al-Bait, terdapat lafadz Allah Swt. Namun jauh di atasnya, di tempat paling puncak menara ini, diletakan simbol tanduk iblis (Lucifer). Mereka yang memahami bahasa simbol pasti biasa dengan simbol ini (Lucifer). Maknanya sangat dalam dan menyedihkan: Iblis mengalahkan Allah swt! Subhanallah. Naudzubillah min dzalik!
No comments